Senin, 30 Maret 2009

HARAPAN


22/03/09
Tuhan.............harapan ada di hati kami,impian ada di angan kami,cita2 ada di dada kami,rencana ada di akal kami,namun.......harapan tinggal harapan,impian tinggal kenangan,cita2 tinggal khayalan,rencanapun sirna dan kandas,tanpa ridho dari-Mu ya Allah.....Ya Allah.....Engkau pengabul harapan kami,Engkau pencipta impian kami,Engkau pewujud cita2 kami,Engkau juga memberi kenyataan pada rencana kami,untuk itu.......Kabulkanlah segala harapan, impian, cita2 dan rencana kami Amin.........

“MESSAGE FOR WIFE”

Writed by: chanenjel-Sat Jul 28 16:36:00Pesan Rasulullah kepada anaknya Fatimah, Semua ibu dan istri akan merasa mereka haruslah memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, suaminya dan ummat Islam. Setiap apa yang dilakukannya akan dinilai sangat tinggi oleh Allah. Mungkin bisa jadi membuat para kaum laki-laku iri akan betapa Allah sangat memuliakan wanita. Berikut Pesan Rasulullah itu: " Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra, sesungguhnya dia berkata: Pada suatu hari Rasulullah saw datang kepada puterinya, Fathimatuz Zahra’. Beliau dapati Fathimah sedang menumbuk gandum di atas lumpang (batu/kayu penggiling), sambil menangis. Kemudian Rasul berkata kepadanya: "Apakah yang membuatmu menangis wahai Fathimah? Allah tiada membuat matamu menangis." Fathimah kemudian menjawab: "Wahai ayahanda, aku menangis karena batu penggiling ini dan kesibukanku dalam rumah". Kemudian Nabi duduk di sampingnya. Dan Fathimah berkata lagi: "Wahai ayahanda, atas keutamaan engkau, mintalah kepada Ali agar dia membelikan bujang untukku supaya dapat membantuku menumbuk gandum dan menyelesaikan urusan rumah" Setelah Nabi mendengar ucapan itu, makaBeliau bangkit dan menghampiri batu penggiling itu. Beliau ambil gandum itu dengan tangan Beliau yang mulia, kemudian beliau letakkan ke dalam batu penggiling, seraya mengucapkan ‘Bismillahir Rahmanir Rahim’. Maka atas izin Allah, batu penggiling itu berputar dengan sendirinya. Beliau turunkan gandum itu dari batu penggiling dengan tangan beliau sendiri. Batu penggiling itu terus berputar dengan sendirinya dan membaca tasbih dengan bahasa yang berbeda-beda sehingga selesai gandum tertumbuk semuanya. Kemudian Rasulullah berkata kepada lumpang itu: "Berhentilah engkau dengan izin Allah", lalu lumpang itu berhenti dan berkata atas izin Allah, Zat yang mengucapkan segala sesuatu, seraya berkata dengan lisan yang fasih dan berbahasa Arab: "Ya Rasulullah, demi Zat yang mengutusmu dengan kebenaran sebagai nabi dan rasul, kalau saja engkau perintahkan aku untuk menggiling andum jagat Timur dan Barat, tentu aku akan menggilingnya. Dan sesungguhnya aku mendengar firman dalam Kitab Allah : "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu daripada neraka, yang bahan bakarnya manusia dan batu-batu, sedang penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, mereka tiada mendurhakai Allah tentang apa-apa yang disuruh-Nya dan mereka memperbuat apa-apa yang diperintahkan kepadamu." (Q.S. At Tahrim : 6 ). Maka aku khawatir wahai Rasulullah, kalau-kalau aku menjadi batu yang dimasukkan kedalam neraka". Kemudian Nabi berkata kepada batu itu : "Bergembiralah engkau. Sesungguhnya engkau termasuk batu gedung Fathimah di surga". Maka ketika itu lumpang menjadi lega gambira dan diam. Kemudian Nabi berkata kepada puterinya, Fathimah: "Kalau Allah menghendaki wahai Fathimah, tentu lumpang itu akan menggilingkan gandum untukmu. Akan tetapi Allah menghendaki agar ditulis beberapa kebaikan untukmu, menghapuskan keburukan-keburukan serta hendak mengangkat derajatmu Wahai Fathimah, barangsiapa orang perempuan yang menumbukkan (gandum) untuk suami dan anak-anaknya, pasti Allah akan menuliskan untuknya setiap satu biji, satu kebaikan serta menghapuskan darinya setiap satu biji satu keburukan. Dan bahkan Allah akan mengangkat derajatnya. Wahai Fathimah, barang siapa orang perempuan berkeringat manakala menumbuk (gandum) untuk suamiya. Tentu Allah akan menjadikan antara dia dan neraka tujuh khonadiq (lubang yang panjang). Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mau meminyaki kemudian menyisir anak-anaknya serta memandikan mereka, maka Allah akan menuliskan pahala untuknya dari memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang. Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menghalangi (tidak mau membantu) hajat tetangganya, maka Allah akan menghalanginya minum dari telaga "Kautsar" kelak di hari Kiamat. Wahai Fathimah, lebih utama dari itu adalah kerelaan suami terhadap istrinya. Kalau saja suamimu tidak rela terhadap engkau, maka aku tidak mau berdo’a untukmu. Apakah engkau belum mengerti wahai Fathimah, sesungguhnya kerelaan suami adalah perlambang kerelaan Allah sedang kemarahannya pertanda kemurkaan-Nya. Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan mengandung janin dalam perutnya, maka sesungguhnya malaikat-malaikat telah memohonkan ampun untuknya, dan Allah menuliskan untuknya setiap hari seribu kebaikan serta menghapuskan darinya seribu keburukan. Manakala dia menyambutnya dengan senyum, maka Allah akan menuliskan untuknya pahala para pejuang. Dan ketika dia telah melahirkan kandungannya, maka berarti dia ke luar dari dosanya bagaikan di hari dia lahir dari perut ibunya. Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan berbakti kepada suaminya dengan niat yang tulus murni, maka dia telah keluar dari dosa-dosanya bagaikan di hari ketika dia lahir dari perut ibunya, tidak akan keluar dari dunia dengan membawa dosa, serta dia dapati kuburnya sebagai taman diantara taman-taman surga. Bahkan dia hendak diberi pahala seribu orang haji dan seribu orang umrah dan seribu malaikat memohonkan ampun untuknya sampai hari kiamat. Dan barangsiapa orang perempuan berbakti kepada suaminya sehari semalam dengan hati lega dan penuh ikhlas serta niat lurus, pasti Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan kepadanya pakaian hijau (dari surga) kelak di hari Kiamat, serta menuliskan untuknya setiap sehelai rambut pada badannya seribu kebaikan, dan Allah akan memberinya (pahala) seratus haji dan umrah. Wahai Fathimah, manakala seorang perempuan bermuka manis di depan suaminya, tentu Allah akan memandanginya dengan pandangan’rahmat’. Wahai Fathimah, bilamana seorang perempuan menyelimuti suaminya dengan hati yang lega, maka ada Pemanggil dari langit memanggilnya"mohonlah agar diterima amalmu. Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu maupun yang belum lewat". Wahai Fathimah, setiap perempuan yang mau meminyaki rambut dan jenggot suaminya, mencukur kumis dan memotongi kukunya, maka Allah akan meminuminya dari ‘rahiqil makhtum dan sungai surga, memudahkannya ketika mengalami sakaratil maut, juga dia hendak mendapati kuburnya bagaikan taman dari pertamanan surga, serta Allah menulisnya bebas dari neraka serta lulus melewati shirat". Sungguh...ini adalah janji Allah untuk para Muslimah, masihkan diri ini akan merasa stress, malas, atau bahkan tak mau tahu setelah membaca janji-janji Allah ini. Allah telah menawarkan syurga untuk kita, masihkan kita akan menolaknya. Adakah tempat yang lebih indah selain Syurga

“JANGAN PERNAH MERASA BAHWA KITA BISA SEGALANYA”
Khalid bin walid adalah seorang gubernur yang agung serta panglima perang muslim yang gagah perkasa karena kemampuannya dalam memimpin pasukan muslim selama perang yang terjadi pada masanya. Akan tetapi beliau telah melewati batas tabir yang hampir tak terlihat tanpa mata hati yang tajam.
Keperkasaan, keagungan dan kebesaran namanya akibat kemenangan-kemenangan yang ia dapatkan telah mendorong hasrat dan kesenangannya keluar dari batas-batas kewajaran (rationabilitas).
Karena kesenangannya, sekali waktu ia pernah memberikan 10.000 dinar kepada seorang penyair yang telah mengabadikan kebesaran dan ketenaran namanya dalam bait-bait syair yang indah.
Walaupun uang tersebut keluar dari koceknya sendiri akan tetapi perasaan senang akan kemenangan, kebesaran dan kegagahan tersebut menjadi tidak rasional, karena kesemuanya merupakan milik Allah S.w.t.
Kita datang tanpa punya apa-apa, terlalu banyak jasa orang-orang yang ada disekeliling kita untuk kita merasa bahwa kita punya dan bisa segalanya atau merasa besar……..
Dan harga 10.000 dinar terlalu besar untuk sebuah pujian walau keluar dari kocek pribadi seorang Khalid bin walid……
“Dan itu pulalah alasan
kenapa Umar. Bin Khatab memecatnya dari jabatan”
saat itu juga……!!!!!!!!!

Kamis, 26 Maret 2009


**********“SURAT KEPADA PENGUASA”********
“Ketahuilah wahai amirul mu’minin. Bahwa Allah Swt. Menjadikan imam (kepala Negara), sebagai penegak segala yang rubuh, pelurus segala yang bengkok, pelaku perbaikan segala yang rusak, kekuatan bagi semua yang lemah, keadilan bagi yang teraniaya, serta tempat berlindung bagi semua yang takut”.
Kepala Negara yang adil, wahai amirul mu’minin, bagaikan penggembala yang sangat kasih terhadap gembalanya lagi sayang kepadanya. Dia yang terbaik, menghindarkannya dari jurang yang menjerumuskan, melindunginya dari binatang buas, serta membawanya jauh dari sengatan yang dingin.
“Pemimpin yang adil, wahai amirul mu’minin, bagaikan ayah yang amat kasih terhadap anaknya, bersusah payah terhadap mereka diwaktu kecilnya, dan tidak berhenti mengajarnya hingga dewasa. Dia bekerja untuk kepentingan anak-anaknya selama hayat dikandung badan, sambil menabung untuk mereka gunakan setelah kematiannya.
“Kepala Negara yang adil , wahai amirul mu’minin seperti ibu yang sayang dan lemah lembut terhadap buah matanya. Anak dikandungnya dalam keadaan letih dan dilahirkannya dalam keadaan sulit. Sejak kecil ibu memeliharanya, menahan kantuk bila anaknya tak tidur, dan menahan suara bila anknya tertidur, sekali dibelainya dengan menyusukannya, dan di kali lain disapihnya dengan berat hati. Dia bergembira memandang kebugarannya dan bersedih mendengar kesedihannya.
Kepala Negara yang adil wahai amirul mu’minin. Adalah pemelihara anak-anak yatim, dan andalan tempat meminta orang-orang miskin. Dia mendidik mereka diwaktu kecil dan membekali mereka diwaktu besar.
Kepala Negara yang adil wahai amirul mu’minin, bagaikan kalbu ditengah anggota badan. Tubuh menjadi baik dengan baiknya kalbu dan menjadi buruk dengan buruknya kalbu. Masyarakat menjadi baik karena baiknya penguasa dan menjadi buruk karena kejahatannya.
Kepala Negara yang adil, wahai amirul mu’minin. Adalah penguasa yang tampil diantara Tuhan dengan hamba-hamba-Nya. Dia mendengar firman-Nya dan memperdengarkannya kepada mereka. Dia melihat Allah dan memperlihatkan-Nya kepada mereka. Dia tunduk kepada Allah dan menundukkan mereka kepada-Nya.
Oleh karena itu wahai amirul mu’minin, janganlah anda-dalam hal ini dianugerahkan Allah kepada anda-menjadi seperti orang yang diamanatkan oleh tuannya, keluarga dan hartanya agar dipelihara, tetapi dia menghamburkan uang dan menelantarkan keluarga sehingga keluarga menjadi miskin dan harta hilang terpencar.
Ketahuilahwahi amirl mu’minin, bahwa Allah Swt. Menetapkan sanksi dengan tujuan menghindarkan manusia dari dosa dan keburukan. Maka sungguh, bagaimana jadinya jika yang diserahi mengurus manusia melakukan dosa dan keburukan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menetapkan Qishash (Membunuh orang yang membunuh) dengan tujuan memelihara hidup manusia. Maka bagaimana jadinya jika yang berwenang menjatuhkan Qishash, justru dia sendiri yang menghilangkan hidup manusia,
Ingatlah wahai amirul mu’minin, akan kematian dan apa yang ada sesudah kematian! Sungguh kelak amat sedikit pengikut anda, dan sungguh ketika itu amat lemah pendukung-pendukung anda. Maka, bekalilah sejak dini menghadapi hari esok yang menakutkan itu.
Ketahuilah wahi amirul mu’minin bahwa anda kelak akan mendapatkan tempat bukan seperti yang anda tempati sekarang. Akan lama anda berada disana. Ketika itu, anda akan ditinggalkan oleh semua kekasih. Mereka akan meningglkan anda di satu liang yang dalam, sendirian tanpa teman anda disana, dan ketahuilah bahwa kelak akan lari semua orang meninggalkan saudaranya, ibu dan bapaknya, isteri dan anak-anaknya (QS “Abasa (80):34-36).
Dan ingat pula wahai amirul mu’minin, bahwa apabila dibongkar apa yang ada dalam kubur dan ditemukan apa yang terdapat dalam dada (QS AL-Adiyat n(100):9-10), maka ketika itu rahasia menjadi nyata dan kitab amalan tidak mengabaikan yang kecil dan tidak juga yang besar kecuali dicatatnya.
Kini, wahai amirul mu’minin, disaat anda masih memiliki waktu tertangguh, sebelum datangnya ajal dan putusnya peluang, janganlah menjalankan pemerintahan seperti cara orang yang jahil, jangan juga menempuh jalan yang ditelusurioleh orang zalim, jangan member peluang kepada yang angkuh atau berkuasa untuk menindas yang lemah, karena mereka tidak memelihara hubungan kerabat terhadap orang-orang mukmin, dan tidak pula mengindahkan perjanjian (QS: Al-Taubah (9):10), jika ini anda abaikan, maka anda akan memikul dosa-dosa anda sendiri serta dosa-dosa lain bersama dosa-dosa anda.
Jangan sekali-kali anda terperdaya oleh orang-orang yang meraih kenikmatan melalui kekuasaan yang anda miliki, yang mengabaikan anda kelak hingga anda menderita kesengsaraan. Mereka itu menikmati dunia mereka atas biaya hilangnya kenikmatan anda di akhirat. Jangan juga mata anda tertuju kepada kekuasaan yang anda miliki dewasa ini, tetapi arahkanlah pandangan ke hari esok, ketika anda terbelenggu oleh belenggu kematian, berhenti menghadap Allah di arena, dimana para malaikat, nabi dan rasul, Tunduk semua wajah dengan rendah hati kepada Tuhan Yang Hidup kekal lagi senantiasa mengurus mahluk-Nya (QS Tha Ha (20) : 111).Wahai amirul mu’minin, sesungguhnya walaupun nasihatku ini tidak dapat mencapai nasihat para pendahulu, tetapi ketahuilah bahwa aku tidak menyisakan sedikitpun dari nasihatku. Tidak juga kusisihkan sedikitpun rasa iba padamu. Oleh karena itu, anggaplah suratku ini sebagai obat pahit yang disuguhkan kepada kekasih, dengan harapan kiranya memperoleh kesehatan dan afiat. Semoga shalawat dan rahmat tercurah padamu. Wahai Amirul mu’minin